Heinrich Wendel Co Founder iprice Group Berbagi Tips Sukses Mendirikan Startup – Iprice adalah sebuah perusahaan e-commerce dengan konsep market aggregator dimana konsumen dapat menemukan jutaan produk dari beberapa merchant tanpa harus mengunjungi satu persatu website saat belanja online.
Iprice juga memberikan berbagai kupon diskon eksklusif untuk memastikan konsumen mendapatkan harga terbaik. Menghemat waktu dan biaya adalah alasan mengapa iprice berbeda dari e-commerce lainnya.
Didirikan pada Oktober 2014, iprice eksis di tujuh negara Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Thailand dan Hongkong), memiliki lebih dari 30 juta produk dari 10.000 merchant lokal dan internasional termasuk didalamnya Lazada, Zalora, Hermo, Damn I love Indonesia, dan lain sebagainya.
Berkomitmen untuk memberikan harga terbaik bagi konsumen, iprice juga membantu Usaha Kecil dan Menegah dan berbagai startup lokal untuk memasarkan produk mereka secara online.
Heinrich Wendel adalah pria dibalik ide brilian tersebut. Heinrich seorang lulusan IT dari Jerman yang mendirikan dan memimpin tim teknologi iprice untuk selalu berevolusi kearah yang lebih baik. Jika Anda adalah seorang lulusan IT atau mahasiswa jurusan IT dan bermimpi untuk mendirikan sebuah startup yang sukses, Heinrich adalah role model yang tepat.
Daftar Isi
Heinrich Wendel, Si Pecinta Teknologi dan Internet yang Suka Belajar
Sejak kecil Heinrich tertarik dengan teknologi dan internet, menurutnya hanya dengan teknologi dan internet sebuah ide dapat menyentuh jutaan masyarakat di berbagai belahan dunia. Ia berkata, jika Anda memiliki ide yang brilian, namun menggunakan cara konvensional maka jangkauan pasar yang bisa Anda raih sangatlah terbatas.
Ia memilih untuk mendalami Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer hingga jenjang master. Lalu Heinrich bekerja di Google, German Aerospace Center, dan Microsoft. Menurutnya, ilmu dasar yang harus dimiliki seluruh penggelut IT adalah kemauan dan kemampuan untuk belajar.
Ilmu teoritis yang dapat Anda pelajari di bangku kuliah akan sangat bermanfaat di masa mendatang, Anda tidak tahu bagian pelajaran mana yang akan sesuai dengan kebutuhan Anda, maka pastikan untuk serius dalam menimba ilmu.
Setelah lulus kuliah, Anda akan dihadapi dengan kenyataan bahwa begitu banyak hal yang harus Anda pelajari, segala rumus dan teori di bangku kuliah tidak cukup untuk menghadapi segala tantangan, inilah yang disebut dengan praktek yang sebenarnya.
Heinrich memilih untuk bekerja di perusahaan ternama untuk belajar bagaimana cara mereka membaca dan beradaptasi dengan pasar, menggabungkan kemampuan teknis dengan realita, memahami perspektif bisnis teknologi dari kacamata perusahaan multinasional yang telah mengubah dunia.
Proses Mendirikan iprice Group
Mimpi untuk mendirikan startup sudah lama Ia miliki, namun Ia sadar masih banyak hal yang harus Ia pelajari sebelum membuat startup nya sendiri. Setelah bekerja lebih dari 8 tahun di berbagai perusahaan terkemuka, Heinrich merasa telah memiliki cukup fondasi untuk membentuk startup.
1. Menentukan Ide Startup
Seperti pertanyaan umum yang dimiliki oleh semua yang bermimpi memiliki startup sendiri:
“Startup apa yang harus saya buat? Dan bagaimana memulainya?”
Berdasarkan pengalaman bekerja sekian lama di Microsoft, Heinrich memiliki berbagai relasi yang tepat untuk mendiskusikan ide startup nya. Suatu hari Ia bertemu dengan Tim Marbach, CEO Asian Venture Group. Tim menyatakan bahwa Asia Tenggara baru memulai masa e-commerce, bisnis ini memiliki peluang yang sangat luas di masa mendatang.
Ide startup bisa didapat dari diri sendiri (passion) dan diskusi dengan pihak lain yang telah lama berkecimpung didunia teknologi.
2. Evaluasi Pasar
Setelah mendapatkan gambaran dan ide dari Tim, Heinrich mulai mempelajari pasar e-commerce Asia Tenggara. Ia melihat bahwa Asia Tenggara baru pada masa awal penggunaan internet sebagai media bisnis. Jumlah penduduk yang begitu besar, ketertarikan kepada dunia internet yang tinggi dan beberapa kisah sukses dari e-commerce seperti Lazada, Zalora dalam waktu singkat, merupakan tanda pasar menginginkan e-commerce.
Kumpulkan data sebanyak mungkin, pastikan bahwa keputusan yang akan Anda ambil akurat berdasarkan data.
3. Menemukan Investor
Sembari melanjutkan pekerjaannya di Microsoft dan mengevaluasi ide startup, Heinrich akhirnya yakin bahwa e-commerce adalah bentuk startup yang ingin ia dirikan. Kembali menghubungi Tim Marbach, dan Tim setuju untuk memberikan investasi bagi iprice.
4. Membentuk Tim
Heinrich menyadari bahwa Ia hanya seorang Tech Guy, Ia tidak mahir dalam manajemen, promosi produk, finansial, ataupun hubungan masyarakat. Kesuksesan sebuah startup adalah suksesnya kolaborasi dari tim.
Heinrich mengakui hingga saat ini, Ia menghabiskan lebih dari 50% waktunya untuk berinteraksi dengan tim dalam perusahaan dan mewawancarai potensial anggota tim baru. Menemukan orang yang tepat penting bagi bisnis startup Anda.
Kini iprice memiliki sekitar 80 karyawan dengan dua puluh dua kebangsaan yang berbeda. Kepala penjualan iprice berasal dari India, Kepala tim kupon berasal dari Pakistan, CEO nya berasal dari Ceko, analisa bisnisnya datang dari Amerika Serikat. Tim iprice berasal dari berbagai belahan dunia dan pindah ke Asia hanya untuk bekerja di perusahaan ini.
Pesan Heinrich Bagi Para Calon Pendiri Startup
Pastikan bahwa Anda memiliki ide yang akan bermanfaat bagi orang banyak, karena Anda akan bekerja lebih dari 8 jam sehari, dan terus menerus memikirkan startup Anda. Namun, jika Anda memiliki niat mendirikan startup yang tulus dan bermanfaat bagi banyak orang, ini tidak terasa seperti bekerja, lebih kepada membuat perubahan yang menguntungkan orang lain.
Mendirikan sebuah startup merupakan perjuangan yang tidak mudah, Anda harus memastikan secara teknis website dan segala layanannya berjalan dengan lancar, perubahan adalah sesuatu yang pasti di startup demi mencapai hasil yang lebih baik.
Jangan ragu untuk menghabiskan waktu mendapatkan anggota tim yang tepat, tim startup Anda akan menjadi alasan Anda senang berangkat ke kantor setiap hari, dan menjadikan perjuangan ini lebih berwarna dan bermakna.
Selamat memulai perjalanan startup Anda! 🙂
*)