Cara Mengurangi Bounce Rate Blog atau Website Menggunakan Link Internal – Internal Link merupakan link atau tautan yang di gunakan untuk mengarahkan antara halaman satu ke halaman yang lain atau antara artikel satu dengan artikel yang lain, tetapi masih dalam satu situs atau domain yang sama.
Link internal internal berbeda dengan link eksternal, dimana link eksternal adalah link yang mengarahkan dari situs satu kesitus yang lain. Sebelumnya saya juga sudah menjelaskannya di postingan artikel sebelumnya yang membahas Link Internal Bermanfaat Untuk SEO Blog / Website.
![]() |
Sumber: Pixabay |
Untuk memperjelasnya saya akan memberikan sedikit ilustrasi tentang link internal dan link eksternal, agar mudah dipahami. Contoh yang saya ambil misalnya, saya memiliki alamat domain www.bertravel.com/2019/01/Cara-optimasi-seo-onpage-rekomendasi-google.html karena di dalam artikel saya terdapat beberapa materi yang berhubungan dengan artikel lain, kemudian saya pun memasang link di artikel diatas menuju artikel lain dengan memasang link www.bertravel.com/2019/01/10-Cara-Membuat-Artikel-yang-Disukai-Google-dan-Pembaca.html.
Itulah salah satu contoh link internal di situs blog atau website. Tetapi itu hanya contoh kecil saja dari link internal yang terdapat di blog atau website. Link internal sebenarnya bermacam-macam. Untuk lebih jelasnya saya akan menjelaskan dengan mengambil contoh dari situs blog yang saya miliki. Contoh link internal yang blog ini miliki yaitu:
- Menu Navigasi: Home, About, Daftar Isi, SEO Blogging, Kontak, Webmaster+ (Tools SEO, Kode Warna, dan Penghitung Karakter) dan Other.
- Sidebar: Baca juga, Arsip, Terbaru dan Postingan Terpopuler.
- Dibawah Postingan: Artikel Terkait. Tags atau Baca juga artikel lainnya.
- Link Footer: Komentar Terbaru, Kanal (Sitemap, Advertise, Disclaimer, Privacy Policy, Terms of Service, dan Terms of Conditions), Copyright link, useful link (About, Sitemaps).
- Dan dalam artikel lain saya juga membuat link di dalam postingan artikel, yang mengarah ke postingan artikel yang lain misalnya (Artikel terkait, Baca, Baca juga, Rekomendasi dan bentuk lain).
Semua contoh yang saya berikan diatas merupakan contoh dari link internal yang terdapat di dalam situs blog tuliside.com. Sebenarnya selain hal diatas masih ada lagi bentuk link internal yang bisa di buat dan bisa dipasang di blog sesuai dengan kreasi sendiri. Dan yang terdapat di blog saya itu hanya bentuk sederhananya saja.
Untuk link eksternal contohnya yaitu link yang ada di dalam situs blog tuliside.com menggunakan link menuju situs wikipedia atau situs lain yang notabene berbeda dengan situs tuliside.com.
Daftar Isi
Mengapa Memasang Link Internal di Situs Blog atau Website Bisa Mengurangi Bounce Rate?
Untuk menjawab pertanyaan diatas kita akan membuat ilustrasi perhitungan. Dan kira-kira sebagai berikut.
Jika sebuah blog memiliki pengunjung atau visitors sebanyak 100 orang dan semua visitors hanya membuka satu halaman. Maka bisa diketahui dengan rumus berikut ini.
(Jumlah pengunjung yang hanya membuka 1 halaman saja / jumlah keseluruhan kunjungan) x 100%
Jadi, (100/100) x 100% = 100% Bounce Rate
Dari perhitungan diatas bisa kita dapatkan angka bounce rate blog yaitu 100 persen. Dan angka bounce rate atau rasio pentalan 100 persen bukanlah rasio pentalan yang bagus. Angka rasio pentalan 100 persen merupakan rasio pentalan yang sangat buruk sekali.
Ini menandakan jika blog kita tidak menarik sama sekali. Ketika ada pengunjung yang berkunjung ke blog mereka hanya tertarik membaca satu postingan saja, kemudian mereka pun langsung mengklik kanan sudut atas alias close (X) atau close tab.
Tetapi dengan memasang link internal di blog. Dan memasang link internal yang biasa digunakan oleh orang-orang atau situs lain pada umumnya. Setidaknya walaupun tidak mengubah angka bounce rate atau rasio pentalan secara signifikan setidaknya angka bounce rate di blog atau website mengalami sedikit perubahan.
Misalnya yang awalnya memiliki pengunjung sebanyak 100 visitors, dengan memasang link internal ada 40 visitors yang membuka artikel atau postingan yang lain di situs blog atau website. Ini membuat pageviews blog juga bertambah menjadi 100 + 40 = 140 pageviews. Jadi jika dihitung secara matematika bisa diketahui sebagai berikut.
Jadi, (60/140) x 100% = 43% Bounce Rate
Dari angka diatas terdapat perubahan bounce rate dari 100 persen menjadi 43 persen. Dan perubahan ini cukup signifikan. Dari yang awalnya memiliki bounce rate yang tinggi kemudian berubah menjadi lebih kecil.
Untuk angka bounce rate sendiri saya tidak bisa menetapkan pada angka berapa persen bouce rate itu bagus. Sebenarnya angka bounce rate itu semakin kecil maka akan semakin bagus. Kalau bisa ditekan sekecil-kecilnya.
Tapi agar bisa dijadikan pedoman dalam kegiatan blogging, saya menetapkan standar sendiri angka bounce rate. Angka bounce rate yang bagus menurut saya berada pada angka kecil dari 60 persen, jika lebih besar dari 60 persen maka bounce rate blog atau situs bisa dibilang lumayan buruk.
Dari penjelasan diatas setidak sudah bisa menggambarkan jika blog yang memasang link internal bisa mengurangi rasio pentalan atau bounce rate di situs blog.
Bagaimana Cara Memasang Link Internal di Situs Blog / Website?
Nah setelah penjelasan diatas tadi mungkin ada dari sobat yang tertarik untuk memasang link Internal di situs blog atau website yang milikinya. Namun masih terkendala kurangnya pemahaman cara memasang link internal di situs blog atau website.
Sebenarnya cara memasang link internal di blog caranya mudah. Fasilitas pemasangan link internal bisa dengan menggunakan fasilitas yang sudah tersedia di situs blog yaitu di pemasangan gadget. Di pemasangan atau penambahan Gadget blog sudah tersedia arsip blog dan artikel terpopuler. Selain itu untuk kode HTML sudah tersedia bawaan artikel terkait, dan menu navigasi yang tinggal mengubahnya sedikit saja di kode HTML template.
Pemasangan link internal di dalam postingan juga bisa dipasang di blog dengan memasukkan link. Untuk pemasangan link sudah tersedia di blogger maupun di wordpress dengan mengklik link lalu kita memasang link yang kita inginkan di situs blog menuju link yang yang kita inginkan.
Bagaimana Cara dan Strategi Pemasangan Link Internal yang Baik dan Benar?
Meskipun kita hanya memasang link internal di blog atau website sebaiknya kita juga perlu menggunaka strategi. Tujuan strategi ini agar link internal yang kita pasang di situs blog atau website benar-benar efektif dan mampu mengurangi bounce rate di blog atau website. Nah strategi yang bisa dilakukan adalah.
- Gunakan link yang masih aktif dan masih berfungsi, agar pengunjung atau visitors bisa membuka link dan menemukan informasi yang ingin dicarinya.
- Pasang link dibagian yang mudah terlihat oleh pengunjung atau visitors. Jika link tersembunyi atau kurang terlihat biasanya pengunjung malas untuk membuka link tersebut. Cara agar mudah terlihat bisa dipasang dengan menggunakan warna yang berbeda dan posisi link yang terlihat dengan jelas.
- Pasang link yang memiliki hubungan dengan topik yang dibahas. Jika memiliki link sebaiknya pasanglah link didalam postingan yang memiliki hubungan, karena topik yang masih memiliki hubungan cenderung akan di klik dan di kunjungi oleh pengunjung. Misalnya membahas tentang sosial media yang populer, kemudian kita juga memasang link yang membahas tentang cara terkenal di sosial media. Jika memiliki sedikit hubungan seperti ini berpeluang besar untuk di Klik dan di buka.
- Jika memasang link internal di situs blog atau website sebaiknya gunakan rel=’follow’. Jika link mengarah keluar dari blog atau website (link eksternal) sebaiknya gunakan rel=’nofollow’.
Kira-kira itulah langkah mudah yang bisa kita gunakan untuk mengatasi bounce rate di blog dengan menggunakan link. Tetapi yang harus diketahui adalah link internal bukan satu-satunya cara untuk mengatasi bounce rate atau rasio pentalan. Masih ada beberapa faktor, alternatif dan cara lain yang dapat mempengaruhi bounce rate blog seperti kualitas kontendan lain-lainnya.
*)